
Monday, January 11, 2010
at
9:32 AM
|
Tanggal: Senin, 11 Januari 2010
Bacaan : Yunus 1:1-3
Setahun: Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
Nats: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari
dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun
Engkau (Mazmur 139:7,8)
Judul:
ALLAH MAHATAHU
Seorang karyawan diminta untuk berdinas luar kota. Namun, kesempatan
tersebut ia manfaatkan untuk bersantai dan jalan-jalan; sebab ia
merasa lepas dari pengawasan atasan. Pikirnya, atasan tidak akan
tahu. Jika atasan menghubungi, ia punya ribuan dalih bahwa pekerjaan
berjalan lancar. Kebiasaan buruk serupa ini terkadang kita lakukan
juga dalam kehidupan rohani. Kita bisa berlagak santai; menganggap
bahwa Allah bisa dibatasi_tidak bisa terlibat jauh dalam segi-segi
pribadi kehidupan dan pergaulan kita.
Pikiran seperti itu pernah menghinggapi Yunus. Tuhan meminta Yunus
ke Niniwe untuk menyampaikan firman yang berisi teguran. Namun,
Yunus menolak dan berusaha melarikan diri dari Tuhan. Ia pergi ke
Tarsis_yang berlawanan arah dengan Niniwe. Mengapa Tarsis? Karena
pikirnya, Tarsis adalah tempat yang cocok untuk menjauh dari Tuhan.
Mungkin Yunus berpikir seperti kebanyakan orang Israel: Allah hanya
hadir di tanah Israel. Tak mungkin Allah ada di negeri asing seperti
Tarsis.
Kerap kali kita juga berpikir seperti Yunus. Entah berapa banyak di
antara kita yang berpikir Allah hanya ada di persekutuan atau
gereja. Allah tidak hadir di tempat kita bekerja, di sekolah, atau
di kamar pribadi kita. Sehingga tatkala kita ada di tempat-tempat
yang kita pikir Allah tidak hadir, kita merasa bebas berbuat dosa.
Ini jelas salah. Kita harus belajar dari pemazmur yang berkata, "Ke
manakah aku akan menjauhi Roh Tuhan? Di dunia orang mati pun ada
Tuhan!" Kita tak dapat bersembunyi dari Allah Yang Mahatahu. Bahkan
jika kita ada di kegelapan klub malam pun, Allah tahu. Jadi,
takutlah untuk berbuat dosa. Di mana pun dan kapan pun _RY
BODOHLAH ORANG YANG BERPIKIR DAPAT MENYEMBUNYIKAN DOSA
DI HADAPAN ALLAH YANG MAHATAHU
Yunus 1:1-3
1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah
terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
3. Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari
hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal,
yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya,
lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke
Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
Bacaan : Yunus 1:1-3
Setahun: Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
Nats: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari
dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun
Engkau (Mazmur 139:7,8)
Judul:
ALLAH MAHATAHU
Seorang karyawan diminta untuk berdinas luar kota. Namun, kesempatan
tersebut ia manfaatkan untuk bersantai dan jalan-jalan; sebab ia
merasa lepas dari pengawasan atasan. Pikirnya, atasan tidak akan
tahu. Jika atasan menghubungi, ia punya ribuan dalih bahwa pekerjaan
berjalan lancar. Kebiasaan buruk serupa ini terkadang kita lakukan
juga dalam kehidupan rohani. Kita bisa berlagak santai; menganggap
bahwa Allah bisa dibatasi_tidak bisa terlibat jauh dalam segi-segi
pribadi kehidupan dan pergaulan kita.
Pikiran seperti itu pernah menghinggapi Yunus. Tuhan meminta Yunus
ke Niniwe untuk menyampaikan firman yang berisi teguran. Namun,
Yunus menolak dan berusaha melarikan diri dari Tuhan. Ia pergi ke
Tarsis_yang berlawanan arah dengan Niniwe. Mengapa Tarsis? Karena
pikirnya, Tarsis adalah tempat yang cocok untuk menjauh dari Tuhan.
Mungkin Yunus berpikir seperti kebanyakan orang Israel: Allah hanya
hadir di tanah Israel. Tak mungkin Allah ada di negeri asing seperti
Tarsis.
Kerap kali kita juga berpikir seperti Yunus. Entah berapa banyak di
antara kita yang berpikir Allah hanya ada di persekutuan atau
gereja. Allah tidak hadir di tempat kita bekerja, di sekolah, atau
di kamar pribadi kita. Sehingga tatkala kita ada di tempat-tempat
yang kita pikir Allah tidak hadir, kita merasa bebas berbuat dosa.
Ini jelas salah. Kita harus belajar dari pemazmur yang berkata, "Ke
manakah aku akan menjauhi Roh Tuhan? Di dunia orang mati pun ada
Tuhan!" Kita tak dapat bersembunyi dari Allah Yang Mahatahu. Bahkan
jika kita ada di kegelapan klub malam pun, Allah tahu. Jadi,
takutlah untuk berbuat dosa. Di mana pun dan kapan pun _RY
BODOHLAH ORANG YANG BERPIKIR DAPAT MENYEMBUNYIKAN DOSA
DI HADAPAN ALLAH YANG MAHATAHU
Yunus 1:1-3
1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah
terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
3. Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari
hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal,
yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya,
lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke
Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
Posted by
fronita
Labels:
fReaK it

