Saturday, December 26, 2015
at
12:23 PM
|
Lagi-lagi film yang berdasarkan kisah nyata. Awal film ini agak aneh sih. g juga agak bingung kenapa tiba-tiba ada orang yang segitu ngototnya mau nyari informasi dan juga agak aneh kalau seorang istri dari informan yang akan dimintakan informasi tidak mampu mengorek sedikitpun informasi dari suaminya atas apa yang membuat suaminya menjadi agak aneh. Hmmm mungkin ini kesalahan film? entahlah...pendapat g aja sih. Oke lanjut ke ceritanya yaaa..
Film ini diambil dari zaman dulu banged, 1820. Zaman itu ternyata minyak yang digunakan untuk masak dll diambil dari ikan paus bukan dari dalam bumi. Jadi minyaknya ikan paus yang diolah sehingga bisa dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari. Makanya pada zaman itu banyak orang yang bekerja sebagai pelaut yang mencari minyak ikan paus untuk dijual.
Adalah Owen Chase (Chris Hemsworth) yang menjadi salah satu pemburu ikan paus. Dia berasal dari orang biasa saja yang malah cenderung orang kampung yang kemudian diangkat oleh sebuah keluarga di daerah Inggris dan diajarkan menjadi pelaut pemburu ikan paus. Die telah berhasil mendapatkan beberapa kali puluhan barrel minyak ikan paus. Dalam film ini terdapat intrik penipuan dan permainan politik yang dilakukan oleh para petinggi hmmm apa ya, g tahunya tengkulak kalau di petani, kalau di minyak ikan paus ngga tahu apa namanya hahaha..intinya orang-orang kaya yang membiayai perjalanan para pelaut, menyediakan kapan dan membeli hasil pelautnya nanti.
Owen chase dijanjikan menjadi kapten kapal untuk perjalanan kali ini menggunakan kapal The Essex, namun karena satu dan lain hal maka kapal kapten dialihkan ke George Pollard yang merupakan keturunan pelaut terkenal. Kalau melihat ini, zaman skrg pun masih aja terjadi. Orang kecil yang sebenernya lebih jago selalu kalah dengan sebuah nama yang punya embel-embel ketenaran dari keturunan sebelumnya. Terlebih lagi karena keturunanya itu merupakan orang yang kaya, makin terlibaslah orang-orang yang miskin walau punya kemampuan.
Singkat cerita, berangkatlah mereka mencari ikan paus. Saat sampai ditempat biasa dimana Owen Chase pernah mendapatkan paus, mereka mendapatkan 1 ikan paus dan berhasil mengambil minyaknya, mereka mendapatkan sekitar 10 barrel minyak. Namun mereka merasa belum cukup. Memang target Owen Chase adalah 30 barrel. Makin menjauh, mereka makin tidak menemukan ikan paus. Mereka sudah mulai putus asa. Sampai akhirnya mereka mencapai sebuah daratan dan bertemu seorang kapten kapal yang sudah kehilangan kapal dan kru nya dan bercerita tentang seekor ikan paus besar yang menyebabkan itu terjadi.
Owen Chase dan George Pollard tidak percaya dengan peringatan kapten tersebut, mereka malah menuju tempat yang diceritakan itu. Memang benar, mereka menemukan banyak sekali ikan paus. Seperti sorganya ikan paus, hanya berbeda 5 meter saja, sudah terlihat banyak sekali semburan air. Namun apa yang dikatakan kapten kapal itu benar, dan mereka pun mendapatkan nasib yang sama. Kapal mereka hancur oleh keganansan ikan paus besar. Mereka terdampar di sebuah pulau kosong dan mulai makan apa saja yang ada. Sebagian besar awak termasuk Owen Chase dan George Pollard tidak putus asa, mereka kembali membangun kapal untuk bisa kembali ke Inggris. Mereka berhasil membuat 3 kapal namun ada 3 orang yang tetap tinggal di pulau kosong.
Perjalanan mereka merupakan perjalanan panjang yang mengerikan. Makanan mereka sudah habis. Bahkan mereka pun akhirnya saling memakan dengan mengundi giliran siapa yang harus dibunuh untuk dijadikan makanan. Perbuatan yang sungguh tidak manusiawi. Akhir kisah ini cukup membahagiakan. Mereka akhirnya ditemukan oleh Kapal besar lain yang mampu membawa mereka kembali ke Inggris. Tapi kenangan akan tinggal di laut dan memakan teman sendiri tidak terlupakan. Sampai Owen Chase trauma dan meninggal dalam kegilaan. Ini g baca di wikipedia, kalau di filmnya sih ngga diceritain lagi.
Oia yang bagusnya tuh, Owen Chase dan George Pollard mampu menjadi konsisten dan tidak berbohong tentang kejadian sebenernya seperti yang diminta oleh para tengkulak. Mereka mampu menjadi jujur dan menceritakan yang sesungguhnya.
Posted by
fronita
Labels:
Film
Comments for this post
All comments
