
Sunday, September 11, 2016
at
10:56 AM
|
Dari awal khotbahnya udah menarik. Dia memberikan pertanyaan perihal apakah anda sungguh mengenal Tuhan?Karena skrg ngga peduli apa yang anda lakukan, apakah anda seorang pelayan, hamba Tuhan atau lainnya tapi jika anda tidak mengenal Tuhan secara benar maka apa pun bisa mengalihkan kepercayaan dan iman anda. Hal ini bukan cuma sekedar kata-kata tapi sudah banyak buktinya. Lalu bagaimanakah sebenernya mengenal Tuhan itu?
Pendetanya mengambil contoh tentang Zakheus dan Maria yang membasuh kaki Yesus dengan minyak lalu menyekanya dengan rambutnya. Keduanya melakukan hal yang lebih dari yang diperkirakan. Keduanya tetap maju walau sekitar mencemoohnya. Nah apakah kita bisa menjadi seperti itu? Terkadang hanya karena kekayaan, kekuasaan, kehormatan atau sebuah penghargaan kita bisa rela menanggalkan Yesus dan mengambil yang lain. Itu bukan mengenal Tuhan namanya.
Jika orang yang mengenal Tuhan, baiklah dia menyerahkan keseluruhan hidupnya dan jangan diingat lagi. Jangan seperti seorang kakek yang memikul beban lalu diajak naik mobil oleh seorang anak muda tetapi di dalam mobil, bebanya tetap saja dia pikul, toh tidak ada bedanya. Jadi haruslah bebanya ditanggalkan dan diberikan kepada Sang Pemilik Hidup. Apa yang dipikirkan, apa yang didoakan dan apa yang menjadi beban, berikanlah pada Dia. Lalu lakukanlah bagian kita dan lihatlah hasilnya, Dia tidak tinggal diam karena Dia akan melakukan bagianNya.
Ini bukan hal yang mudah tetapi hendaklah kita mau mencoba untuk melakukannya
Pendetanya mengambil contoh tentang Zakheus dan Maria yang membasuh kaki Yesus dengan minyak lalu menyekanya dengan rambutnya. Keduanya melakukan hal yang lebih dari yang diperkirakan. Keduanya tetap maju walau sekitar mencemoohnya. Nah apakah kita bisa menjadi seperti itu? Terkadang hanya karena kekayaan, kekuasaan, kehormatan atau sebuah penghargaan kita bisa rela menanggalkan Yesus dan mengambil yang lain. Itu bukan mengenal Tuhan namanya.
Jika orang yang mengenal Tuhan, baiklah dia menyerahkan keseluruhan hidupnya dan jangan diingat lagi. Jangan seperti seorang kakek yang memikul beban lalu diajak naik mobil oleh seorang anak muda tetapi di dalam mobil, bebanya tetap saja dia pikul, toh tidak ada bedanya. Jadi haruslah bebanya ditanggalkan dan diberikan kepada Sang Pemilik Hidup. Apa yang dipikirkan, apa yang didoakan dan apa yang menjadi beban, berikanlah pada Dia. Lalu lakukanlah bagian kita dan lihatlah hasilnya, Dia tidak tinggal diam karena Dia akan melakukan bagianNya.
Ini bukan hal yang mudah tetapi hendaklah kita mau mencoba untuk melakukannya
Posted by
fronita
Labels:
fReaK it

