Saturday, September 9, 2017
at
11:34 AM
|
Hari ini tepat 9 tahun hari yg berarti itu. Menginjak tahun ke 9, g merasa galau dengan tanggal 9. Hari ini berarti luar biasa sama hidup g, memang. Itu g akui dan ngga akan g pungkiri. Tapi tanggal 9 juga yang membuat hidup g ngga punya arti lagi. Hidup yang menjadi monoton dan diam ditempat. Bukan karena ngga ada tujuan tapi ngga bisa menggapai tujuan itu. Terlalu banyak rantai yang mengikat. Makin hari makin banyak. Bukan berkurang karena sadar bahwa waktu terus berjalan dan usia ngga bisa dibohongi tapi makin hari malah makin diikat kuat karena takut lari. Hal kecil saja sudah membuat ikatan baru apalagi hal besar.
Seringkali g bertanya pada pemilik hidup, kapan ini berakhir, kapan kebebasan itu datang. Tetapi tidak ada jawaban. Apa benar kalau g ga boleh bertanya? Berharap bukan ngga pernah, dari semangat, lelah, bodoh amat sampe ngga peduli. Sampe mulai lagi. Entahlah udh berapa banyak g jaatoh bangun dengan harapan yang g rangkai indah sendiri. Sampai2 udh ga tau mau nulis angka berapa lagi karena semua udh terlewatkan jauh.
Ingin rasanya melarikan diri saja dan tidak memperdulikan apapun. Tapi yang selalu ada di kepala adalah apa yang akan terjadi dengan semua yg g sayang terutama satu2nya orang yang masih hidup saat ini. Saat niat sudah setinggi gunung maka semua akan runtuh lagi saat mengingat itu. Cape Bukan cape lagi, kalau ada tingkatan yang lebih tinggi dari kata cape, Mungkin itu yang skrng sedang g alami.
Rasa bangga dan bahagia itu sudah berakhir karena sama seperti hari merdeka, 17 Agustus 1945 itu sudah berakhir, ngga ada lagi perang, ngga ada lagi angkat senjata. Yang ada adalah bagaimana cara mengisi kemerdekaan itu. Itu yang harusnya dipikirkan saat ini tapi yang ada cuma bagaimana cara membuat ikatan yang lebih kuat lagi. Bukan bagaimana membuat dia menggapai mimpinya yang lain. Menyedihkan ya.
What Will I say about 9th September?
This is my gift and this is my curse.
Seringkali g bertanya pada pemilik hidup, kapan ini berakhir, kapan kebebasan itu datang. Tetapi tidak ada jawaban. Apa benar kalau g ga boleh bertanya? Berharap bukan ngga pernah, dari semangat, lelah, bodoh amat sampe ngga peduli. Sampe mulai lagi. Entahlah udh berapa banyak g jaatoh bangun dengan harapan yang g rangkai indah sendiri. Sampai2 udh ga tau mau nulis angka berapa lagi karena semua udh terlewatkan jauh.
Ingin rasanya melarikan diri saja dan tidak memperdulikan apapun. Tapi yang selalu ada di kepala adalah apa yang akan terjadi dengan semua yg g sayang terutama satu2nya orang yang masih hidup saat ini. Saat niat sudah setinggi gunung maka semua akan runtuh lagi saat mengingat itu. Cape Bukan cape lagi, kalau ada tingkatan yang lebih tinggi dari kata cape, Mungkin itu yang skrng sedang g alami.
Rasa bangga dan bahagia itu sudah berakhir karena sama seperti hari merdeka, 17 Agustus 1945 itu sudah berakhir, ngga ada lagi perang, ngga ada lagi angkat senjata. Yang ada adalah bagaimana cara mengisi kemerdekaan itu. Itu yang harusnya dipikirkan saat ini tapi yang ada cuma bagaimana cara membuat ikatan yang lebih kuat lagi. Bukan bagaimana membuat dia menggapai mimpinya yang lain. Menyedihkan ya.
What Will I say about 9th September?
This is my gift and this is my curse.
Posted by
Fronita
Labels:
fReaK it
,
iT's all about mE
Comments for this post
All comments
