Karena ngga ada kegiatan yang bisa dilakukan di bulan puasa maka akhirnya menonton film yang ga jelas asal bisa mengisi waktu wkwkwk. Ini film Indonesia dan g agak ga respect sebenernya karena yang main adalah Nikita Willy. Menurut g dia berdandan lebih dewasa dari usianya hehe.
Ekspektasi g agak salah. Mainnya lumayan sih. Dibandingkan film Indonesia terakhir yang g tonton (212), akting para pemainnya jauh lebih baik. Cuma kalau menurut g sih cerita tentang alas pati nya yang harusnya kental dalam film yang menunjukkannya malah hanya sedikit sekali. Paling cuma 5-10 menit awal. Sisanya hanya bercerita tentang bagaimana hantu mengejar satu persatu dari personil yang pergi kesana dan akhirnya membuat mereka semua menemui ajal (spoiler ya haha).
Harusnya ada lebih banyak cerita tentang alas pati sendiri. Apa dan bagaimana, masukan unsur sejarahnya sehingga orang bisa tahu cerita tentang tempat tersebut. Hantu yang ditampilkan dalam film ini tidak kontinuitas. Entah apa yang mau ditunjukkan oleh si sutradara, kalau emang hantu temannya, ya bukan itu yang muncul, yang ada malah seperti kuntilanak, malah ginger bilang kalau mungkin yang mati lagi hamil jadi dia berubah jadi kuntilanak wkwkwk. Lalu di bagian lain ditunjukkan kalau hantunya adalah laki-laki yang memang sudah menjadi mayat di alas pati. Jadi ga jelas apa yang kau ditunjukkan.
Awalnya g tebak akhirnya adalah mereka semua mati oleh hantu asli saat mereka kembali ke lokasi kejadian, sama seperti film Jailangkung yang pertama kali yang diperankan oleh DJ Winky salah satunya. Tapi g salah. Malah lebih ga jelas dari itu.
Lalu salah satu temannya juga ga jelas meninggal nya karena diperlihatkan lari ke hutan eh matinya jatuh dari gedung. Kalau kata ginger adegan di rumah raya cukup oke karena walaupun banyak kaca tapi pantulannya ngga terlihat. Cuma pencahayaan dan lainnya sama seperti nonton FTV, khas Indonesia yang butuh ditingkatkan lagi.
Posted by
Fronita
Labels:
Film

