
Friday, June 1, 2018
at
8:02 AM
|
Udh lama bgd pengen nonton film ini. Dari pertama kali liat iklannya udh semangat buat nonton cuma ga jadi nonton karena ga ada waktunya dan filmnya keburu turun. Kyanya rating nya kurang oke sehingga dia ga bertahan lama di bioskop. Terima kasih kepada ginger yang sudah memfasilitasi sehingga bisa nonton film ini.
Kalau boleh meminjam kata-kata ginher, dia kyanya benar, film ini tuh berisi tentang kesalahpahaman baik soal sesuatu yang simple kya melihat sesuatu hanya dari luarnya saja sampai kesalahan pahaman tentang sebuah tujuan hidup.
Ceritanya adalah tentang seekor Banteng yang sejak awal tidak berminat sama sekali dengan takdirnya sebagai banteng untuk bertarung di arena atau menjadi banteng yang akan beraksi bersama matador. Banteng ini penyayang dan sensitif. Bagian hidup berikutnya membawa dia kepada sebuah keluarga yang juha sangat penyayang, membuat dia semakin baik secara kualitas namun namany banteng tetaplah Banteng dan dia bertumbuh seperti banteng lainnya bahkan jauh lebih sehat dan gemuk dari yang biasanya. Hal inilah yang mengkhawatirkan karena ngga semua org akan memandang dia sebagai Ferdinand si banteng penyayang.
Akibat ketidakpatuhan nya, dia mendapat hukuman untuk kembali ke asalnya. Tempat yang dia benci. Disinilah bagian yang kurang masuk akalnya. Kalau pada akhirnya papa nina bisa mengatakan pada para petugas perihal bagaimana sesungguhnya Ferdinand, kenapa dia ga melakukan itu dari awal. Agak janggal aja.
Ferdinand berhasil mengubah teman-temannya yang lama dan juga berhaisl menemukan rahasi dibalik kepercayaan palsu yang selama ini dianut oleh para temen-temannya. Ginger dan g berpikir mungkinkah film ini didasarkan pada kisah nyata bahwa sebenarnya memang kisah banteng yang beraksi dengan matador seperti apa yang diceritakan di film ini yaitu mereka tidak pernah menang dan hanya akan berakhir di rumah jagal. Mungkin aja kali ya.
Pesan moral dalam film ini adalah bahwa kita akan menjadi sesuatu yang sesuai dengan apa yang dilihat dan dilakukan di kehidupan sehari-hari. Jadi jika teman-teman kalian baik maka kalian lebih berpotensi menjadi org baik dan sebaliknya.
Posted by
Fronita
Labels:
Film

