
Friday, June 15, 2018
at
10:04 AM
|
Kalau ada event Jakarta Fair, yang paling diingat adalah kenangan soal Papa. Kami biasa sebutnya PRJ. Ini merupakan destinasi satu-satunya yang wajib kami kunjungi sekeluarga sejak kecil. Papa bukan tipe orang tua yang suka ajak anaknya ke mal atau tempat rekreasi. Papa jarang barang melakukan itu. Kalaupun ada palingan kami ke Pantai Tanjung Pasir atau pernah sekali ke Taman Cibodas. Sisanya ngga ada. Makanya pas gede g, ade dan kakak g tuh norak karena kami ga pernah jalan-jalan kya anak-anak pada umumnya. Cuma kalau yang namanya PRJ, ngga pernah sekalipun dalam 1 tajun kami terlewat. Kami pasti pergi kesana. PRJ udh bagai surga bagi g, ade dan koko karena kami boleh beli apa aja disana. Kebanyakan sih pastinya beli buku, susu dan jajanan kya chiki dan lainnya. Event PRJ selalu ada pas di waktu setelah pembagian rapor kenaikan kelas. Jadi inilah hadiah papa buat kami.
Dulu waktu g masih kecil, bisa lebih dari 1x di tiap tahunnya g kesan. Papa org yang baik bgd. Dia akan berkali-kali kesana dengan orang yang berbeda. Sekali ajak ade-adenya. Lalu ajak iparnya (kakak mama) dan anak-anaknya dna kadang ada sekali lagi cuma kamu sekeluarga aja. Walau dlu kendaraan kami bukan kendaraan bagus bahkan sering mogok tapi itu tidak menyurutkan niat papa untuk tetap ajak orang-orang lain ke PRJ. Bangga bgd sama Papa. Sayangnya saat kami susah, saat papa sakit, saat kami udh ngga punya kendaraan dan keadaab ekonomi sangat sulit, ngga ada 1 pun yg ngajak papa kesana. Sampai akhirnya papa meninggal dan g pun belum sempat ajak dia kesana lagi. Hiks.
Kami enggan kesana karena kenangan ini, baru 2 tahun yang lalu sejak sudah punya kendaraan dan keadaan sudah membaik, maka kami memulai kembali ritual ini. PRJ ngga berubah. Masih sama seperti dulu. Yang berubah adalah stand nya. Ngga banyak seperti dulu dan mungkin ngga semeriah dulu. Stand buku tulis udh ngga ada. Stand susu juga cuma sedikit. Yang bertahan adalah stand Indomie. Sejak dlu sampai skrng masih ada.
Makasih papa buat kenangan indah tentang PRJ. Akan diingat selalu sampai kapanpun.
Dulu waktu g masih kecil, bisa lebih dari 1x di tiap tahunnya g kesan. Papa org yang baik bgd. Dia akan berkali-kali kesana dengan orang yang berbeda. Sekali ajak ade-adenya. Lalu ajak iparnya (kakak mama) dan anak-anaknya dna kadang ada sekali lagi cuma kamu sekeluarga aja. Walau dlu kendaraan kami bukan kendaraan bagus bahkan sering mogok tapi itu tidak menyurutkan niat papa untuk tetap ajak orang-orang lain ke PRJ. Bangga bgd sama Papa. Sayangnya saat kami susah, saat papa sakit, saat kami udh ngga punya kendaraan dan keadaab ekonomi sangat sulit, ngga ada 1 pun yg ngajak papa kesana. Sampai akhirnya papa meninggal dan g pun belum sempat ajak dia kesana lagi. Hiks.
Kami enggan kesana karena kenangan ini, baru 2 tahun yang lalu sejak sudah punya kendaraan dan keadaan sudah membaik, maka kami memulai kembali ritual ini. PRJ ngga berubah. Masih sama seperti dulu. Yang berubah adalah stand nya. Ngga banyak seperti dulu dan mungkin ngga semeriah dulu. Stand buku tulis udh ngga ada. Stand susu juga cuma sedikit. Yang bertahan adalah stand Indomie. Sejak dlu sampai skrng masih ada.
Makasih papa buat kenangan indah tentang PRJ. Akan diingat selalu sampai kapanpun.
Posted by
Fronita
Labels:
iT's all about mE
,
Travelling

