
Saturday, June 22, 2019
at
1:29 PM
|
Tantangan dalam membuat film yang semua orang udah tahu ceritanya adalah bagaimana bisa memperlihtakan ada sesuatu yang berbeda atau bagaimana bisa menampilkan cerita yang semua orang tahu namun dengan cara yang tidak biasa. Nah kalau menurut g dan ginger, sutradaranya lumayan berhasil karena dia memulai cerita dari sisi sang Jin. Biasanya kan yang kita tahu ceritanya mengalir begitu saja mulai dari kerjaan tempat Yasmin tinggal.
Kalian ngga akan pernah terpikir bahwa kisah yang diceritakan di awal adalah kisah yang sebenarnya terjadi. Pertamanya juga g berpikir bahwa si sutradara hanya memberikan opening dengan ada seorang ayah yang mau mengisahkan sesuatu kisah pada anak-anaknya. Di akhir kisah baru deh sadar siapa sebenarnya si ayahnya tersebut dalam kisah yang yang dia sendiri ceritakan.
Yang memerankan Aladin kalau menurut g pribadi udah cukup cocok dari tampangnya. Ganteng ya lumayan, muka cerdik dan jujur juga nampak. Untuk karakter Yasmin nya juga oke, cukup cantik dan menarik walau bajunya lama bgd untuk bisa muncul kya Yasmin yang di kartun. Si ginger sampe ngeluh terus bukan Yasmin neh. Pas tengah-tengah baru deh muncul dengan baju kebangsaannya walau sengaja banged mau nunjukkin bagian sensitifnya. Kya ga perlu sih kalau menurut g. Dengan apa adanya juga udah cantik dan menarik qo. Mungkin yang menjadi kritikan adalah bagaimana bisa tiba-tiba si penasehatnya bisa berbalik membela Yasmin dan Ayahnya saat Djafar menyerang. Harusnya, baiknya kali tepatnya kalau semisal udah ada adegan dari awal dimana ditunjukkan bahwa memang pernah ada kisah antara si penasehat dengan keluarga kerajaan yang cukup dalam sehingga penasehat akan tetap membela keluarga kerjaan walau kondisi apapun. Ini kurang dapet sih.
Sisanya dan dengan bantua jin nya, kalau menurut g jadi jinnya sih yang merupakan tokoh utama dalam film ini, maka tertolonglah peran dari Aladin. Lucu dan nikmatnya film justru didapat dari tingkah laku jin dan mungkin monyetnya. Sisanya permainan karakter Aladin saat diperhadapkan dengan pilihan yang menyangkut pada keinginan atau kebutuhan.
Posted by
Fronita
Labels:
Film

