Saturday, June 15, 2019
at
2:16 PM
|
Tak pernah aku menyangka sejauh ini aku melangkah
Tak pernah aku menyangka sedalam ini aku terluka
Kalau boleh pinjem istilahnya mungkin kalimat di atas bisa mewakili apa kondisi g saat ini. Ngga akan pernah Ada yang nyangka bahwa kami akan bertahan sampai Hari ini bahkan kami sendiri. Beberapa waktu lalu sempat kami bicara soal istilah session yang dulu pernah dia pakai untuk menandakan fase kondisi kami. Kalau boleh pake istilah itu ya udh ga tau deh udh sampe berapa session yang pasti adalah hanya angka yang bisa dihitung. Udh lebih dari 1 windu, woow lama juga yaaak. Udh keburu basi kyanya hahaha. Kalau kami normal tuh pasti ceritanya akan beda bgd, sayang kami tuh premature dan juga kena kelainan jadi dokter blg kami ngga bisa beranjak dari posisi yang saat ini, hiks.
Bermula dari permintaan 1 Hari menjadi kenyataan dalam bentuk ribuan Hari yang bahkan buat g pribadi untuk saat ini sama sekali ga keliatan hilal nya. Entah kapan g akan mengalami lebaran, dulu g udh sseneng bgd karena lebarannya udh dihitung Dan tinggal menantikan aja eh karena pilihan yang entahlah, hilal kembali hilang Dan entah kapan dia akan kembali lagi hiks. Masih soal pilihan, emg g yang memilih kondisi ini sebelumnya, g merasa dengan memilih ini g bisa menyelesaikan masalah pelik di rumah dan menghindari sakit hati berkepanjangan karena ngga sanggup ngeliat kenyataan tentang permainan maut yang dia lakukan terhadap hati g. Teganya dia blg dia sedang bermain di saat g sedang mengalami kondisi yang sangat pelik terhadap kehidupan g. Seriusan jadi kangen sama si bad boy, kalau dia pasti akan beda deh. Pasti. Tapi ya udhlah, kondisi tidak menguntungkan buat g Dan semuanya juga karena sebuah Pilihan yang g lakukan karena merasa naif.
Hari ini, waktu ini, saat ini, g ga tau harus berpendapat apa soal dia. Dia yang lebih banyak g benci daripada g sayang. Lebih banyak g hindari daripada g samperin. Semuanya sebenernya hanya karena kondisi aja. G ga mau berputar terus dalam lingkaran setan ini, padahal g jugaa merasa kalau dia juga sebenernya sama Kya g. pengen keluar dari lingkaran ini tapi ngga tahu gimana caranya. Ngga tahu kapan Dan ngga tahu harus gimana. Astaga menyedihkan amat yak kami huhuhu
Jahatnya hasil sebuah Pilihan itu terhadap kami atau kami aja yang manusia bodoh Dan ngebiarin semuanya terjadi berulang-ulang. Meminta sama yang Maha Kuasa padahal kami sendiri yang ngga mau melepaskannya. Pelik. Lebih pelik dari masalah g 13 tahun yang lalu. Ya klo dia blg itu yang namanya Naik kelas, bukan cuma di akademik di kehidupan juga, makanya masalahnya juga Naik kelas haha. Dalam beberapa situasi Dan kondisi kadang g mencoba kembali berontak Dan mengungkapkan keberatan g atas kondisi kami tapi yang Ada semua logika akan muncul Dan semuanya patah. Sakit. Fisik Dan hati. Cuma itu yang kesisa. Jadi kadang g pikir percuma aja melakukan pemberontakan kalau ngga pernah Ada hasil. Hanya harapan aja bahwa suatu hari dia akan merelakannya.
Tak pernah aku menyangka sedalam ini aku terluka
Kalau boleh pinjem istilahnya mungkin kalimat di atas bisa mewakili apa kondisi g saat ini. Ngga akan pernah Ada yang nyangka bahwa kami akan bertahan sampai Hari ini bahkan kami sendiri. Beberapa waktu lalu sempat kami bicara soal istilah session yang dulu pernah dia pakai untuk menandakan fase kondisi kami. Kalau boleh pake istilah itu ya udh ga tau deh udh sampe berapa session yang pasti adalah hanya angka yang bisa dihitung. Udh lebih dari 1 windu, woow lama juga yaaak. Udh keburu basi kyanya hahaha. Kalau kami normal tuh pasti ceritanya akan beda bgd, sayang kami tuh premature dan juga kena kelainan jadi dokter blg kami ngga bisa beranjak dari posisi yang saat ini, hiks.
Bermula dari permintaan 1 Hari menjadi kenyataan dalam bentuk ribuan Hari yang bahkan buat g pribadi untuk saat ini sama sekali ga keliatan hilal nya. Entah kapan g akan mengalami lebaran, dulu g udh sseneng bgd karena lebarannya udh dihitung Dan tinggal menantikan aja eh karena pilihan yang entahlah, hilal kembali hilang Dan entah kapan dia akan kembali lagi hiks. Masih soal pilihan, emg g yang memilih kondisi ini sebelumnya, g merasa dengan memilih ini g bisa menyelesaikan masalah pelik di rumah dan menghindari sakit hati berkepanjangan karena ngga sanggup ngeliat kenyataan tentang permainan maut yang dia lakukan terhadap hati g. Teganya dia blg dia sedang bermain di saat g sedang mengalami kondisi yang sangat pelik terhadap kehidupan g. Seriusan jadi kangen sama si bad boy, kalau dia pasti akan beda deh. Pasti. Tapi ya udhlah, kondisi tidak menguntungkan buat g Dan semuanya juga karena sebuah Pilihan yang g lakukan karena merasa naif.
Hari ini, waktu ini, saat ini, g ga tau harus berpendapat apa soal dia. Dia yang lebih banyak g benci daripada g sayang. Lebih banyak g hindari daripada g samperin. Semuanya sebenernya hanya karena kondisi aja. G ga mau berputar terus dalam lingkaran setan ini, padahal g jugaa merasa kalau dia juga sebenernya sama Kya g. pengen keluar dari lingkaran ini tapi ngga tahu gimana caranya. Ngga tahu kapan Dan ngga tahu harus gimana. Astaga menyedihkan amat yak kami huhuhu
Jahatnya hasil sebuah Pilihan itu terhadap kami atau kami aja yang manusia bodoh Dan ngebiarin semuanya terjadi berulang-ulang. Meminta sama yang Maha Kuasa padahal kami sendiri yang ngga mau melepaskannya. Pelik. Lebih pelik dari masalah g 13 tahun yang lalu. Ya klo dia blg itu yang namanya Naik kelas, bukan cuma di akademik di kehidupan juga, makanya masalahnya juga Naik kelas haha. Dalam beberapa situasi Dan kondisi kadang g mencoba kembali berontak Dan mengungkapkan keberatan g atas kondisi kami tapi yang Ada semua logika akan muncul Dan semuanya patah. Sakit. Fisik Dan hati. Cuma itu yang kesisa. Jadi kadang g pikir percuma aja melakukan pemberontakan kalau ngga pernah Ada hasil. Hanya harapan aja bahwa suatu hari dia akan merelakannya.
Posted by
Fronita
Labels:
iT's all about mE
Comments for this post
All comments
