
Saturday, January 11, 2020
at
8:54 PM
|
Season 3 menurut g sih season yang ceritanya dibuat sendiri oleh Barry. Cerita di season ini mengajarkan Barry tentang banyak hal terutama perihal bersyukur. Bahkan si sutradara pun membuat musuh di Season 3 ini sangat pas dengan apa yang harusnya dipelajari oleh seorang Barry. Kalau di Season 1 dan 2 musuhnya The Flash adalah orang yang mau memanfaatkan kekuatannya untuk dirinya sendiri, di season ini, musuhnya The Flash adalah orang yang amat sangat tidak disangka-sangka tapi justru itu menunjukkan dan menyimpulkan dari awal sampai akhir bahwa sesungguhnya memang benar musuhnya The Flash dan Barry adalah y aitu haha. Kalau dikasih tahu jadinya spoiler deh hehe.
Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dalam hidup bahkan seorang pahlawan pun bisa merasakan egois dan ingin mendapatkan kebahagiaan untuk diri sendiri. Tapi Tuhan itu adil, kita ga bisa nerima hanya bahagianya aja, hanya positifnya aja. Hidup berimbang, ada Yin ada Yang, ada suka ada duka, semuanya saling berhubungan dan semuanyalah yang membentuk manusia itu sesungguhnya. Awal film memberitahukan kita bahwa Barry tidak mampu menerima apa yang dia miliki saat itu, padahal dia sudah tenang, Bahagia, dia mendapatkan Iris dan sudah mampu mengalahkan Zoom tapi dia diterpa oleh badai luar biasa dimana saat dia mampu merelakan ibunya dan menang terhadap semua perasaan ga enaknya, dia kembali harus menelan kepahitan atas kehilangan ayahnya. Makanya dia menjadi mencoba untuk mengubah semuanya dan merasa bisa memperbaiki semuanya. Walau nyatanya tidak. Dulu waktu awal kenal teori kuantum dan bagaimana bisa kembali ke masa lalu, g merasa kenapa ya ngga ada yang menciptakannya kya di film Back to The Future, klo kata ginger yak arena nanti manusia akan jadi egois dan maunya dirinya aja yang oke tanpa memperdulikan bahwa tindakannya mempengaruhi hidup orang lain. Barry contohnya. Ya dia Bahagia hanya untuk beberapa bulan saja, tapi yang dia ubah banyaaaak bgd. Hidup banyaaaak bgd orang. Makanya akhirnya Barry memutuskan untuk tetap dan menjalani yang ada. Memperbaiki dengan cara menjalaninya. Walau ngga mudah karena perubahan yang dia bahwa itu besar bgd. Bahkan perubahan itulah yang menciptakan musuh dalam season ini yaitu Savitar.
Akhir season ini menunjukkan kebalikan dari awal season dimana akhirnya Barry justru merelakan apa yang dia dapat untuk menerima hukuman atas semua yang dia perbuat. Kalau di awla justru dia merebut semua yang dia rasa harusnya dia dapat, di akhir season dia malah membuang semua yang dia dapat untuk kebaikan semuanya. Ada yang bagus di season ini yaitu tentang karakter Barry yang pernah dibuat hilang ingatan terlihat snagat Bahagia, kalau selama season 1 dna 2 kita melihat bahwa Barry selalu bermuka sendu karena menanggung banyak hal termasuk yang paling luar biasa yaitu kematian ibunya tapi disini karena dia lupa akan segalanya, dia terlihat sangat Bahagia.
Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dalam hidup bahkan seorang pahlawan pun bisa merasakan egois dan ingin mendapatkan kebahagiaan untuk diri sendiri. Tapi Tuhan itu adil, kita ga bisa nerima hanya bahagianya aja, hanya positifnya aja. Hidup berimbang, ada Yin ada Yang, ada suka ada duka, semuanya saling berhubungan dan semuanyalah yang membentuk manusia itu sesungguhnya. Awal film memberitahukan kita bahwa Barry tidak mampu menerima apa yang dia miliki saat itu, padahal dia sudah tenang, Bahagia, dia mendapatkan Iris dan sudah mampu mengalahkan Zoom tapi dia diterpa oleh badai luar biasa dimana saat dia mampu merelakan ibunya dan menang terhadap semua perasaan ga enaknya, dia kembali harus menelan kepahitan atas kehilangan ayahnya. Makanya dia menjadi mencoba untuk mengubah semuanya dan merasa bisa memperbaiki semuanya. Walau nyatanya tidak. Dulu waktu awal kenal teori kuantum dan bagaimana bisa kembali ke masa lalu, g merasa kenapa ya ngga ada yang menciptakannya kya di film Back to The Future, klo kata ginger yak arena nanti manusia akan jadi egois dan maunya dirinya aja yang oke tanpa memperdulikan bahwa tindakannya mempengaruhi hidup orang lain. Barry contohnya. Ya dia Bahagia hanya untuk beberapa bulan saja, tapi yang dia ubah banyaaaak bgd. Hidup banyaaaak bgd orang. Makanya akhirnya Barry memutuskan untuk tetap dan menjalani yang ada. Memperbaiki dengan cara menjalaninya. Walau ngga mudah karena perubahan yang dia bahwa itu besar bgd. Bahkan perubahan itulah yang menciptakan musuh dalam season ini yaitu Savitar.
Akhir season ini menunjukkan kebalikan dari awal season dimana akhirnya Barry justru merelakan apa yang dia dapat untuk menerima hukuman atas semua yang dia perbuat. Kalau di awla justru dia merebut semua yang dia rasa harusnya dia dapat, di akhir season dia malah membuang semua yang dia dapat untuk kebaikan semuanya. Ada yang bagus di season ini yaitu tentang karakter Barry yang pernah dibuat hilang ingatan terlihat snagat Bahagia, kalau selama season 1 dna 2 kita melihat bahwa Barry selalu bermuka sendu karena menanggung banyak hal termasuk yang paling luar biasa yaitu kematian ibunya tapi disini karena dia lupa akan segalanya, dia terlihat sangat Bahagia.
Posted by
Fronita
Labels:
Film

