Saturday, February 8, 2020
at
2:52 PM
|
Akhirnya release juga ini film. Pastinya Sudah dinanti oleh banyak orang terutama penonton setianya. Yang dari dulu Sudah mengikuti kisahnya sejak di TV. Aq sama ginger taruhan soal siapa yang menang, ginger pegang Sarah dan aq pegang Zaenab haha. Jadi siapa yang menang? Ngga mau spoiler yak hehe. Yang pasti penyajiannya cukup apik dan penonton cukup dibuat baper dengan arah ceritanya. Jadi awlanya udha pede siapa yang menang sampe akhirnya tersenyum dengan akhir yang sesungguhnya dan alasan dibaliknya kenapa akhirnya Doel memutuskan itu.
Film diawali dengan kedatangan Dul junior yang memang sudah niat untuk berlibur di Jakarta. Ada banyak hal aneh dan lucu sebetulnya karena pastinya hidup di rumah Doel akan sangat berbeda baik dari hidupnya di Belanda ataupun hidupnya di rumah Omanya (mamanya Sarah) tapi Dul disini dijadikan anak yang sangat dewasa, dia mencoba dengan sangat baik beradaptasi dengan lingkungan barunya. Walau awalnya merasa aneh dan banyak pertanyaan tapi dia tetap berusaha menerima dengan sangat baik bahkan saat diajak narik oplet oleh Doel dan mengetahui bahwa pekerjaan papanya hanya supir oplet. Dia tidak segan menjadi kenek yang awalnya dia sendiri juga tidak mengerti. Pembicaraan ayah dan anak disini sangat apik dan agak too good to be true dimana Dul Junior bisa sangat mengerti kondisi papanya bahkan bisa merelakan keinginan terbesarnya, yang mana tentunya menjadi beban tersendiri bagi Doel.
Yang paling menyebalkan buat g di film ini adalah sikap Doel. Sampai terlontar laki-laki macam apa itu? Cuma bisa diam dan menerima kondisi, mengikuti arus kemana kondisi membawanya, tidak bisa bersikap tegas sama sekali. Ginger ketawa sama hal ini dan dia blg, emang perannya Doel dalam film ini ya begitu. Dia sesungguhnya memerankan sosok manusia yang sangat baik (penjelasan ginger mirip sama penjelasan Nyak di film kedua) dimana dia tidak mau menyakiti hati siapapun walaupun sesungguhnya itu tidak sesuai dengan keinginannya. Akhirnya sih dia harus bersikap tegas dan memutuskan apa yang harus diputuskan sejak dulu.
Menurut g dan ginger yang ngga oke dari film ini tuh Cuma 1 hal yaitu kenapa harus ada embel-embel 27 tahun. Kalau itu untuk menyatakan bahwa sudah 27 tahun kisahnya ada, itu benar tapi bukan untuk menyatakan kisah antara Sarah-Doel-Zaenab karena kan emang belum selama itu kisahnya. Itu aja sih yang kurang pas di film ini. Tapi sisanya cukup oke dan beneran oke bgd untuk seorang haji Rano Karno memerankan sosok laki-laki yang harus menyentuh wanita lain yang bukan muhrimnya, mungkin ini juga sih kalau kata ginger yang membuat ada beberapa adegan yang harusnya bisa lebih kerasa tapi ngga karena emang ngga bisa dilakukan.
Posted by
Fronita
Labels:
Film
Comments for this post
All comments
